loading... Islam Indonesia akan menjadi panutan dunia di masa depan menurut KH. Cholil Nafis , Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia MUI. KH Cholil Nafis yakin ke depannya Indonesia akan menjadi kiblat di tingkat global, banyak negara yang akan banyak belajar dari yang dinamis antaragama ada di Indonesia memang patut menjadi contoh. Seperti apa Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU melihat potensi besar dakwah di negara ini? Simak wawancara Koran SINDO dengan KH. Cholil Nafis di kantornya beberapa waktu Kiai melihat dakwah di Indonesia secara umum?Di Indonesia banyak tipe sesuai zaman, pernah hadir dakwah dengan narasi cerdas dan tetap menghibur seperti yang dibawakan KH. Zainuddin MZ. Masa sebelumnya malah da'i dikatakan hebat jika melawan rezim, zamannya dai Syukron Mahmun. Saat Indonesia dilanda krisis, masyarakat mencari sosok yang dapat melembutkan hati ada Aa Gym. Suasana masyarakatnya membutuhkan adem ayem. Setelah krisis lama Indonesia kembali butuh hiburan namun masih yang mencerahkan. Booming artis yang berdakwah sepeti Uje, beliau ceramah sambil menghibur dengan nyanyian. Baca Juga Terjadi pergeseran pemikiran juga pada masyarakat Indonesia, ustad itu bukan pekerjaan sampingan lagi. Muncul ustaz yang juga berbisnis seperti Yusuf Mansyur. Ustaz di Indonesia tampak populer juga kaya dengan banyak massa hingga menguasai media. Sampai akhirnya dilirik politik untuk menaikkan dunia dakwah di Tanah Air sudah seperti ini, masyrakat mulai jenuh ingin mengaji kembali. Muncul ustaz yang bukan 'berwajah entertaint' tetapi punya nilai keilmuan muncul Abdul Somad, Adi Hidayat, Khalid Basalamah dan lainnya. Perbedaan mereka tidak mewakili organisasi masyarakat ormas manapun bahkan cenderung melawan ormas. Di sini ada perlawanan ormas karena mereka lembaga mapan dihantam oleh perorangan. Tidak heran jika Ustaz Abdul Somad sempat ditolak cermah di sejumlah tempat, itulah sentimen ormas. Mereka membawa diri mereka pribadi dan juga aliran, jika dulu politik aliran sekarang menjadi ustaz kini ormas menguat kembali, kelebihan ormas yakni pada aliran yang matang secara agama dan bernegara, sangat menjaga NKRI. Tugas MUI memayungi mereka, karena kami paham, kelompok non ormas potensial hingga 40% atau mereka yang berafiliasi ke ormas 60 % adalah massa di tengah apa tugas MUI meyatukan para pendakwah in? Apa yang dibangun oleh ormas kami persilakan tetapi di luar ormas atau mereka yang di tengah kami wadahi dengan pola pembinaan dakwah yang kami lakukan dengan nama standarisasi. Bukan sertifikasi, jika sertifikasi mereka memiliki efek profesionalisme yang berkaitan dengan bayaran. Sebab, tidak semua profesinya penceramah. Maka bukan sertifikasi, karena nanti ada akibat konsekuensi anggaran dia tidak bisa ceramah kecuali ada sertifikatnya seperti halal. Maka menggunakan standardisasi, artinya standar keagamaan, standar nasionalisme dan standar para dai yang di luar ormas, apakah sudah berjalan menjangkau mereka karena mereka di luar kendali ormas? Apakah ada sistem di MUI agar mereka mau mengikuti apa yang direncakan MUI ini?Para dai di luar ormas memang justru memang lebih banyak karena akhir-akhir lahir beberapa hal yang terjadi kepada ustaz-ustaz ini baik penghadangan dan lainnya. Sehingga mereka khawatir bagian dari stigma buruk. Sebelum mereka ceramah, sudah lebih dahulu diserang di media tidak mau seperti itu maka dia akhirnya mau dibina oleh MUI. Untuk berafiliasi dengan sebuah ormas membutuhkan waktu lama, memang ini harapan kami mereka yang belum terekrut. Kami sudah percaya jika mereka sudah bergabung dengan ormas, kami tinggal berkoordinasi dengan pimpinannya. Tetapi seperti mualaf yang tidak berafiliasi dengan ormas perlu kami sadarkan mengenai keagamaan, bagaimana nasionalisme. Sebab, terkadang ada kegoncangan batin karena baru menjadi Islam yang juga terkadang menjadi militan. Semangat para mualaf sangat berapi-api tetapi tidak cukup ilmu dan pengalaman. Seorang mualaf boleh bercerita mengenai hidayah yang datang padanya tetapi belum waktunya dia mengajarkan soal ajaran pendapat Anda soal politik identitas yang membawa agama di dalamnya?Identitas politik dihilangkan itu mustahil, tidak masuk akal. Kita ini dibangun dengan semangat jihad membela NKRI masing-masing agama sebagai spirit untuk meraih kemerdekaan. Komunikasi publik itu perlu clear karena bahasa simbolis. tidak bisa dijelaskan perlu clear. Ke depannya, politik identitas ada tetapi Anda melihat Islam di Indonesia ke depan? Optimistiskah Islam akan semakin memberi peran penting dalam kehidupan suatu negara?Beritabahawa ia memeluk Islam pun mendapat slot khusus dalam tayangan Al Jazeera, satu-satunya stesyen jaringan berita independen di Timur Tengah. Dalam pernyataan publiknya, Loon mengatakan kedamaian dari dalam hanya dapat diperoleh dengan menyerahkan diri kepada satu tuhan. "Hidup untuk sesudah mati, bukan untuk kehidupan saat ini, adalah MALANG, – Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan, terdapat tiga tantangan global yang dihadapi oleh umat Islam saat ini. Tantangan itu berkaitan dengan upaya memajukan umat Islam di tengah masyarakat dunia. Tantangan pertama adalah persepsi bahwa Islam merupakan agama konflik dan mengatakan, persepsi ini muncul akibat konflik di negara-negara Muslim, khususnya di Timur Tengah. “Sekitar 60 persen konflik di dunia melibatkan negara-negara Islam,” katanya saat memberikan sambutan dalam Webinar Peran Santri di Era Milenial dan Disruptif Digital dalam rangka Hari Santri Nasional dan Dies Natalis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP Universitas Brawijaya UB, Selasa 10/11/2020. Baca juga Jerinx Saya Berjanji Tidak Membuat Gaduh Pihak yang Merasa Diganggu oleh SayaMa’ruf mengatakan, Islam telah dipersepsikan sangat buruk di Amerika Serikat. Banyak masyarakat Amerika Serikat yang memberikan penilaian buruk terhadap Islam. Ia kemudian menjelaskan bahwa hasil survei Pew Research tahun 2017 menggambarkan pandangan warga di Amerika Serikat terhadap Islam. Baca juga Jerinx Jika Divonis Bersalah, Saya Mohon Dihukum Percobaan atau Tahanan Rumah Dari hasl survei itu, lebih dari 41 persen warga AS melihat Islam pendorong terorisme dan kekerasan. "Sedangkan 44 persen melihat Islam dan demokrasi tidak dapat berjalan beriringan. Hampir 50 persen melihat bahwa sebagian warga Muslim adalah anti-Amerika" ujarnya. Hal yang sama juga terjadi di tengah masyarakat Eropa. Ma’ruf Amin menyampaikan, hasil survei di 10 negara di Eropa menunjukkan bahwa 50 persen masyarakat Eropa mamandang Islam secara negatif.
A Latar Belakang. Latar belakang Kebangkitan dunia Islam sebenarnya sudah banyak dipaparkan dalam al-Quran. Misalnya, dalam al-Quran Surat Al-Maidah ayat 54. Disitu disebutkan ciri-ciri satu kaum yang dijanjikan Allah yang akan meraih kemenangan: mereka dicintai Allah dan mereka mencintai Allah; mereka saling mengasihi sesama mukmin; mereka
- Pikiran manusia kerap dipenuhi dengan bayangan-bayangan di masa depan. Namun terlalu memikirkan masa depan, sama seperti membeli furnitur untuk rumah yang bahkan belum dibangun. Ketika furnitur tersebut berada di tangan, kita tidak punya tempat untuk meletakkannya. Akibatnya, barang-barang itu akan memadati hidup di masa sekarang. Dengan kata lain, terlalu memikirkan masa depan sama artinya dengan mengisi hari-hari dengan pikiran, perhatian, antisipasi, dan kecemasan yang mungkin tidak akan pernah terjadi. Dalam sebuah artikel yang diunggah di About Islam, manusia kerap terburu-buru menuju masa depan demi sesuatu yang disebut sebagai kebaikan. Saat masih anak-anak, tidak sedikit yang ingin cepat besar sehingga bisa bermain dengan teman-teman lain yang lebih saat remaja, kita tidak bisa menunggu untuk menjadi dewasa dan bebas dari batasan orang tua. Nantinya saat dewasa, manusia sudah bermimpi tentang masa pensiun ketika akhirnya dapat menikmati semua waktu luang yang ada. Manusia kerap memiliki kecenderungan bergegas ke masa depan demi kebaikan yang dirasa ada di sana. Tetapi tidak ada yang bisa menjamin hari esok. Tidak ada jaminan apa pun darinya. Ketika kita menaruh terlalu banyak harapan di hari esok, hal ini berisiko membawa hasil yang berbahaya. Manusia akan mulai merasa berhak atas masa depan tertentu yang mungkin tidak pernah masa depan yang diharapkan itu tidak terjadi, manusia bisa menjadi sangat emosional dan sengit. Lebih parah, manusia bisa kehilangan momen menikmati berkah yang didapat di momen saat ini. Allah SWT telah memberi tahu tentang itu dalam Alquran dengan sangat jelas. Dalam QS An-Nahl ayat 1, Allah SWT berfirman, "Ketetapan Allah pasti datang, maka janganlah kamu meminta agar dipercepat datangnya. Mahasuci Allah dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan".Ayat ini mengingatkan tentang sifat Hari Akhir yang tidak diketahui, tetapi juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang akan telah diatur akan datang pada saatnya. Manusia diminta untuk sabar hingga saatnya harus menjalani hidup dengan berpikir dan berharap untuk masa depan, hal ini dapat dilakukan dengan mengingat kita akan menerima yang baik di kehidupan selanjutnya, untuk kebaikan yang kita lakukan dalam kehidupan kita hanya bisa bertemu dengan kesenangan di akhirat dengan mengambil tindakan di masa sekarang. Jadi mari berharap untuk rahmat Allah dan menyerahkan masa depan kehidupan ini kepada kehendak Allah. Alasan lain seorang manusia memikirkan masa depan karena memikirkan kemungkinan kejahatan yang bisa saja terjadi. Sebagai manusia, kita sering menghabiskan banyak waktu mengkhawatirkan hal-hal buruk apa yang akan terjadi di masih anak-anak, kita khawatir tentang waktu tidur dan monster yang mungkin menunggu kita dalam gelap. Sebagai remaja, muncul kekhawatiran akan pekerjaan dan pernikahan. Setelah dewasa, terpikirkan hal-hal seperti kemiskinan, penyakit, dan yang tentang masa depan adalah sesuatu yang hampir semua orang lakukan. Namun tidak peduli berapa banyak asuransi yang dibeli dengan tujuan melindungi diri dari apa yang akan datang, manusia tidak dapat mengubah kehendak Allah SWT untuk masa Muhammad SAW juga tidak bisa mengetahui masa depannya atau mengubahnya. Allah SWT berfirman dalam Alquran QS Al-A'raf ayat 188, "Katakanlah hai Muhammad, "aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak pula menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman".Di balik kekhawatiran-kekhawatiran itu, seharusnya manusia memahami jika setan kerap memanfaatkannya. Seperti Nabi Muhammad, umat-Nya juga tidak memiliki kuasa atas apa yang terjadi di masa depan. Ketika manusia membebani pikirannya tentang hari esok, bisa jadi manusia menjadi mangsa salah satu trik SWT memberi tahu dalam Alquran QS Al-Baqarah ayat 268, "Syaitan menjanjikan menakut-nakuti kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan kikir; sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengatahui". Seringkali, cara ini adalah trik yang efektif. Berapa banyak yang telah melakukan perbuatan haram karena takut akan kemiskinan, sementara ketakutan itu sama artinya dengan kehilangan kesempatan untuk percaya kepada Allah SWT? Berapa banyak manusia yang menjadi kikir karena mereka takut akan malapetaka, sementara pikiran itu menghilangkan kesempatan untuk Allah SWT ganti berkali-kali karena telah berbagi dalam amal? Berapa banyak yang menjadi frustrasi dan kecewa dengan mencoba memaksakan hasil di masa depan yang tidak tertulis, sementara kehilangan berkat saat ini? Kekhawatiran yang ada pada manusia sama saja dengan meremehkan kebijaksanaan dan kemampuan Allah SWT untuk menyediakan masa depan. Jika umat Muslim harus khawatir tentang masa depan, Hari Penghakiman adalah satu-satunya masa depan yang kita tahu pasti dan layak untuk dicemaskan. Manusia bisa berusaha mencegah hasil yang buruk dengan mengambil tindakan saat ini. Takutlah akan hukuman Allah dan tinggalkan urusan masa depan kehidupan sesuai atas kehendak Allah SWT. Yang bisa manusia lakukan saat ini hanyalah bersiap dan biarkan mengalir seperti yang telah ditetapkan. Namun, bukan berarti pula menusia berpasrah tanpa berusaha. Berusaha mencari cara adalah bagian dari kehidupan. Seperti yang kita lihat dalam hadits riwayat Tirmidzi berikut "Suatu hari Nabi Muhammad melihat seorang Badui meninggalkan untanya tanpa mengikatnya. Nabi lantas bertanya kepada orang Badui itu 'Mengapa kamu tidak mengikat unta kamu?' Orang Badui itu menjawab 'Saya menaruh kepercayaan pada Allah'. Nabi kemudian berkata Ikatkan unta Anda terlebih dahulu, kemudian taruh kepercayaan Anda kepada Allah". Dalam hidup, manusia harus mencari cara memudahkan kehidupan. Meninggalkan masa depan bukan berarti tidak melindungi diri sendiri dari bahaya kehilangan milik kita. Ketika manusia menyibukkan pikiran dengan masa depan, terkadang membuat kita melupakan kebijaksanaan dan kemampuan tertinggi Allah SWT. Manusia jadi merindukan berkah masa kini; membuang-buang waktu, dan kehilangan kesempatan mempersiapkan akhirat. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di SiniNamun ini menimbulkan masalah jika perusahaan farmasi menuai keuntungan dari penemuan peneliti tanpa kompensasi. Isabel mengatakan pemikiran seputar ancaman pandemi yang muncul di masa depan harus berubah pasca-Covid. "Jika ini benar-benar darurat, WHO bahkan harus memiliki pesawat (untuk mengirim virus ke para ilmuwan)," jelasnya. "Jika Anda
JAKARTA - Setiap harinya, dalam pikiran manusia kerap dipenuhi dengan bayangan-bayangan di masa depan. Namun terlalu memikirkan masa depan, sama seperti membeli furnitur untuk rumah yang bahkan belum dibangun. Ketika furnitur tersebut berada di tangan, kita tidak punya tempat untuk meletakkannya. Akibatnya, barang-barang itu akan memadati hidup di masa sekarang. Dengan kata lain, terlalu memikirkan masa depan sama artinya dengan mengisi hari-hari dengan pikiran, perhatian, antisipasi, dan kecemasan yang mungkin tidak akan pernah terjadi. Dalam sebuah artikel yang diunggah di About Islam, manusia kerap terburu-buru menuju masa depan demi sesuatu yang disebut sebagai kebaikan. Saat masih anak-anak, tidak sedikit yang ingin cepat besar sehingga bisa bermain dengan teman-teman lain yang lebih tua. Pun saat remaja, kita tidak bisa menunggu untuk menjadi dewasa dan bebas dari batasan orang tua. Nantinya saat dewasa, manusia sudah bermimpi tentang masa pensiun ketika akhirnya dapat menikmati semua waktu luang yang ada. Manusia kerap memiliki kecenderungan bergegas ke masa depan demi kebaikan yang dirasa ada di sana. Tetapi tidak ada yang bisa menjamin hari esok. Tidak ada jaminan apa pun darinya. Ketika kita menaruh terlalu banyak harapan di hari esok, hal ini berisiko membawa hasil yang berbahaya. Manusia akan mulai merasa berhak atas masa depan tertentu yang mungkin tidak pernah datang. Ketika masa depan yang diharapkan itu tidak terjadi, manusia bisa menjadi sangat emosional dan sengit. Lebih parah, manusia bisa kehilangan momen menikmati berkah yang didapat di momen saat ini. Allah SWT telah memberi tahu tentang itu dalam Alquran dengan sangat jelas. Dalam QS An-Nahl ayat 1, Allah SWT berfirman, "Ketetapan Allah pasti datang, maka janganlah kamu meminta agar dipercepat datangnya. Mahasuci Allah dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan". Ayat ini mengingatkan tentang sifat Hari Akhir yang tidak diketahui, tetapi juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang akan telah diatur akan datang pada saatnya. Manusia diminta untuk sabar hingga saatnya tiba. Jika harus menjalani hidup dengan berpikir dan berharap untuk masa depan, hal ini dapat dilakukan dengan mengingat kita akan menerima yang baik di kehidupan selanjutnya, untuk kebaikan yang kita lakukan dalam kehidupan ini. Namun, kita hanya bisa bertemu dengan kesenangan di akhirat dengan mengambil tindakan di masa sekarang. Jadi mari berharap untuk rahmat Allah dan menyerahkan masa depan kehidupan ini kepada kehendak Allah. Alasan lain seorang manusia memikirkan masa depan karena memikirkan kemungkinan kejahatan yang bisa saja terjadi. Sebagai manusia, kita sering menghabiskan banyak waktu mengkhawatirkan hal-hal buruk apa yang akan terjadi di depan. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
Dalampandangan Ziauddin Sardar, "masa depan umat Islam bergantung pada diri mereka sendiri". Secara lebih spesifik dan terfokus, Sardar mengaitkan masalah masa depan peradaban Islam dengan cara pandang umat Islam. Menurutnya, ada kesalah-pahaman mendasar yang dilakukan oleh kebanyakan umat Islam, terutama terkait dalam hal pemahaman nilai
Cara melihat masa depan – Masa depan setiap orang adalah rahasia Allah dan akan selalu menjadi misteri bagi manusia. Tidak ada seorang pun manusia yang dapat mengetahui masa depan dirinya maupun orang lain. Hal ini tampak dalam firman Allah. “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, serta mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok. Tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” QS. Luqman 34. Cara melihat masa depan sebenarnya dapat di lakukan dengan mudah karena masa depan kita adalah hasil dari apa yang kita lakukan hari ini. Hanya Allah saja yang mengetahui masa depan manusia, meliputi rezeki, jodoh, karier, maut, dan sebegainya. Untuk itu, bagi seorang muslim yang beriman, dirinya tidak akan memprediksi apa yang akan terjadi pada masa depannya. Apalagi melalui ramalan karena hal tersebut akan membuat dirinya terjatuh dalam dosa atau perbuatan musyrik. Dengan meyakini Allah Sang Maha Tahu Masa Depan maka Anda tidak perlu cemas dalam menghadapi masa depan. Karena sesungguhnya masa depan kita adalah apa yang kita lakukan hari ini. Yang bisa Anda lakukan saat ini adalah melihat masa depan dengan melakukan berbagai hal kebaikan. Hal ini bertujuan untuk menyiasati masa depan dengan selalu tawakal kepada Allah dan menyiapkan bekal kebaikan. Lalu, bagaimanakah cara melihat masa depan sesuai ajaran agama Islam? Baca juga 7 Langkah Kunci Kesuksesan Dalam Hidup Berikut ini beberapa cara melihat masa depan menurut Islam yang dapat Anda lakukan. Dengan melakukan berbabagi car di bawah ini, niscaya masa depan Anda akan tergambar jelas dan baik. Semoga bermanfaat. 1. Cara melihat masa depan dengan selalu meningkatkan keimanan “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.” Qs. Ali Imron 139. “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.” Qs. AlBaqarah 277. 2. Cara melihat masa depan dengan selalu bertaqwa kepada Allah “Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaika, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.” Qs. Al-An’am 48 “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Yaitu orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan dalam kehidupan} di akhirat. Tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat janji-janji Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.” Qs. Yunus 62-64. Baca juga Mencari Ketenangan Hati dan Pikiran? Lakukan 6 Hal Ini, dan Temukan! 3. Cara melihat masa depan dengan selalu beristiqomah “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada pula berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” Qs. Al-Ahqaf 13-14. 4. Cara melihat masa depan dengan selalu mengikuti petujuk Allah Kami berfirman “Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepada kalian, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati.” Qs. AlBaqarah 38. 5. Cara melihat masa depan dengan selalu bersikap ikhlas “Tidak demikian bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.” Qs. AlBaqarah 112. Baca juga 10 Ayat Alquran Tentang Ikhlas sebagai Tuntunan Hidup Kapsul Bioenergi 6. Cara melihat masa depan dengan selalu bekerja keras “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakanDan Katakanlah “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” Qs. At-Taubah 105. Baca juga Kapsul Bioenergi Teknologi Spiritual Solusi Karir & Bisnis Demikian beberapa cara melihat masa depan yang dapat Anda lakukan menurut agama Islam. Dengan melakukan cara di atas, dijamin masa depan Anda akan selalu baik. Untuk itu, Anda tak perlu merasa cemas ataupun takut dalam menghadapi masa depan. Seiring melakukan berbagai hal di atas, Anda pun perlu meningkatkan kualitas diri dengan mengonsumsi Kapsul Bioenergi dari Bioenergi Center yang terbuat dari bahan herbal halal dan berkhasiat. Dengan mengonsumsi kapsul ini, diharapkan Anda dapat membuka aura atau energi positif dari dalam diri Anda sehingga setiap pikiran, perkataan, dan perbuatan Anda akan selalu positif dan sesuai dengan kehendak Allah. Dengan begitu, hidup Anda akan menjadi lebih tenang dan bahagia. Baca juga Cara Mewujudkan Harapan Keinginan Dengan Mudah
Q3upIFZ.